Friday, February 12, 2016

Catatan Hati Yang Ditinggalkan

Hari ini aku telah belajar kepada langit, betapa ikhlas ia di tinggalkan hujan. Dan gemericik air yang jatuh memilih tanah sebagai tembat ia rebah. Seperti kamu yang pergi meninggalkanku yang kau anggap tak lebih wah.

Sedang dari bumi, aku juga belajar ikhlas menerima apa yang langit jatuhkan. Ia tak meminta. Begitu pula aku tak mau menyalahkan dia yang merebutmu dari sisiku, sebab mungkin aku masih seperti langit yang masih harus belajar memahami, kau pergi meninggalkanku sebab engkau fikir hatiku bukanlah tempat yang nyaman untukmu tinggal. Seperti hujan yang ketakutan berada di awan sebab ia terlalu tinggi

Kepadamu, aku tak mau menyalahkan, biar hujan memilih dimana tempat ia berdiam, di langit, di bumi, di hatiku, atau bahkan hati yang lain. Sebab dirimu masih dalam pencarian. Terserah kamu memilih di hati mana akan berdiam.

Kau bertanya kenapa aku tak menahanmu? Aku tak mau mengekangmu, sebab aku sadar cinta ith adalah titah Tuhan, Dia yang mengatur hidup, mati, rejeki dan jodoh seseorang. Lihat saja hujan, setelah berdiam di bumi lambat laun ia akan pulang , menguap menjadi awan. Begitu pula dirimu, bila kelak jodohku, pintu hatiku setia menanti engkau datang. Sayang

No comments:

Post a Comment