Wednesday, March 23, 2016

Mari Berpacaran

Saat yang lain berdampingan , entah halal atau belum
Aku iri liat mereka, mengasihi, mencintai dan berbagi.
Saat yang lain berduaan, aku  berdiam di rumah
Merenungkan hadirmu, inginku seperti mereka
Mungkin indah rasanya, kita bisa duduk berdua
Aku bisa merasakan hangat pelukmu
Ketika mereka berbagi cerita, aku juga bercerita kepada-Nya
Dalam sujud dan doa, kapan jodohku akan tiba
Saat mereka saling merindu, aku juga merindumu
Hanya aku belum tahu siapa kamu
Ketika mereka bergandengan, aku juga ingin merasakan
Menggandengmu nanti yang sudah dihalalkan
Aku ingin hanya tanganmu yang aku sentuh
Semoga tanganmu cuma aku yang menyentuh
Ketika semua merasakan cerianya berpacaran
Aku hanya merasakan kesepian
Melantunkan doa-doa untukmu
Mungkin kamupun begitu
Melantunkan doa-doa untukku
Wahai kekasihku yang masih menjadi rahasia-Nya
Apa mau berpacaran denganku
Berpacaran setelah aku meminangmu
Berpacaran setelah aku berjanji kepada orang tuamu
Berpacaran ketika sudah halal dan mendapat ridho-Nya

Sunday, March 20, 2016

Kamuku

Selamat pagi kamuku,
Cintaku, Ratuku, Gadisku, Permaisuriku
Entah apapun kusebut dirimu
Ah habis kata-katamu untuk merayu cantikmu
Habis warnaku untuk menghiasi keindahanmu
Tanpa kupoles lagi dengan seni yang aku miliki
Kamu tetap saja ayu
Kamu tetap saja indah
Kamu tetap saja cantik
Beruntungnya aku bisa melihat karya seni dari Sang Maha Agung dalam wujud dirimu...
Maka tak pernah kunilai kekuranganmu
Mana mungkin aku mencelamu
Yang menciptakanmu saja Maha Indah
Juga jangan kau anggap dirimu sempurna
Sebab yang menciptamu di Maha Segalanya
Aku mengagumimu sebab aku mengagumi Dia

Pupus

Bagaimana aku harus berjalan di kelamnya malam
Sedang sedikitpun cahaya tak kau bagikan
Aku merayap di malam pekat
Seperti si buta kehilangan tongkat
Tega nian dirimu puan
Sedikitpun tak berbagi belas kasihan
Rembulan
Sebetulnya kilauanmu itu untuk siapa
Bukankah aku disini lebih berhak kepadamu
Apa derajat awan yang lebih tinggi
Sehingga kau melupakan aku sang bumi
Apa aku harus mengemis menengadah
Sudahlah, aku pasrah
Biar saja gelap ini tak mendapat cerah -  Pupus -
Jakarta, 20 Maret 2016

Instagram gion.tanaka

Saturday, March 19, 2016

Perbedaan Tulisan Puitis dengan Puisi

Seringkali pembaca terkecoh, bahkan penulisnya sendiri yang justru keliru penafsiran. Sebuah tulisan lewat penggalan-penggalan kalimat yang terangkai dari kosa kata cantik, sudah dianggap puisi. Padahal belum tentu tulisan tersebut adalah puisi, bisa saja itu adalah cuma disebut sebagai kalimat puitis.

Artinya. Kalimat puisi tergagas dari sebuah gejolak perasaan, yang terlahir akibat luapan perasaan seketika melihat atau mendengar sebuah peristiwa yang akhirnya mengusik nurani seseorang untuk melukiskan dalam bentuk bahasa. Bahkan, tanpa proses editing tapi makna yang tersirat jauh melampaui kata-kata yang tertuang. Energi yang terkandung di dalamnya dapat mengubah rasa sebelum dan setelah menuliskannya, begitu pula bagi pembacanya. Jika sebelum dan setelah membaca tulisan yang dianggap puisi, namun tidak berefek apa-apa bahkan sama sekali tidak mengusik, maka itu disebut puisi reject.

Sedangkan kalimat puitis, tercipta dari sebuah renungan kemudian tergagas untuk dilukiskan lewat pilihan kata-kata. Terjadi permainan tarik ulur bahasa, ditebang pilih kata, mirip ketika menulis kisah fiksi atau cerpen. Susunan kata-kata manis tersebut memang tampak memukau, tapi getaran energinya akan berhenti sebatas di pikiran saja. Rohnya mati. Arwahnya ngambang melayang-layang. Karena memang cara menulisnya lewat karang mengarang pikiran, dan maknanya pasti dari sudut realistis. Tulisan puitis yang terlahir dari pikiran puitis, tetapi jiwa penulisnya belum tentu puitis.

Contoh ringan:

Menjelang senja aku bernyanyi sendiri
Beranda rumah mungil berdinding biru muda
Seekor ulat bulu mengeja bebayangan hampir memudar

Cuaca masih sedikit lembab
Semilir angin mengelus pori-poriku
Daun berguguran sisa hujan ini siang
Beberapa ekor ayam berlarian menuju kandang
Langit menggulita
Suara adzan mulai mengalun
Selalu ada aroma manis disepotong sore
Indah...

Nah, bisa anda bedakan sendiri antara puisi dengan kalimat puitis?
Intinya. Puisi adalah bahasa ekspresi jiwa yang menusuk jantung hati penulisnya, sekaligus menggigit perasaan pembacanya. Sedangkan kalimat puitis bahasa ekspresi pikiran yang terangkai dari proses retorika, inspirasi yang dicari-cari.

Masih Ada Cinta

Masih Ada Cinta-
Sudah suratan
Menjadikan sebuah perpisahan
Putihnya cinta harus berakhir kegagalan

Sabar sayang
Usah tangisi kegagalan kita bersama
Bukankah kita sudah sama-sama mencoba

Kegagalan yang pernah kita rasakan
Tak selayaknya membuat kita menyendiri
Pasti akan kau temui cinta yang lebih suci

Buang semua dukamu itu
Bukankah badai sudah berlalu
Past akan kau temui cinta yang baru

Masih ada cinta
Yang menunggumu di luar sana
Gagal dan luka usah terus dirasa

Semangkuk Bakso

Semangkuk Bakso Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel.

“Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan,” gerutunya dalam hati. “Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!”

Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.

Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.

“Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam,” sapa si tukang bakso.

“Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang,” jawabnya tersipu malu.

“Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super enak.&#
... baca selengkapnya di Semangkuk Bakso Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Thursday, March 17, 2016

Surat Pendek Untuk Calon Pendampingku

Surat Pendek Untuk Calon Pendampingku

Untukmu Calon Pendampingku...
Terima kasih atas kesabaranmu dalam menunggu. Tak mengapakan untuk saat ini kita sama-sama menanggung rindu yang kian meninggi ini?

Atau kamu memaksaku segera mengunjungimu, namun akan terlalu banyak godaan yang aku ataupun kamu tak bisa saling menahan, kemudian kita terjerumus ke dalam penyesalan.

Bagiku untuk saat ini, kita lebih baik saling menahan diri, meski kita belum bertemu, namun semoga doa-doa kita lebih dulu bercumbu, merayu pada Maha Cinta agar diberi kemudahan untuk kita menjalin ikatan dalam restu-Nya. Ku harap engkaupun berprinsip sama sepertiku.

Semua aku kembalikan padamu, keputusan ada ditanganmu. Bila engkau tak mau menungguku, silahkan mencari yang lain. Mungkin kamu memang bukan dari tulang rusukku. Bukankah setiap sesuatu akan kembali kepada pemiliknya.

Tapi bila engkau mau menungguku, kusalutkan akan kesabaranmu. Semoga dalam pencarian dan penantian, kisah kita seperti Adam dan Hawa , yang satu berjuang mencari dan yang satu bersabar menanti.

Suara Bintang Terdengar Hingga ke Jepang

Suara Bintang Terdengar Hingga ke Jepang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Perjalanan kisah hidupnya baru di mulai ketika merasakan apa yang dinamakan merantau, pengalaman yang mengenakan, menyedihkan bahkan yang berbuah penyesalan sudah dirasakan secara “kenyang” olehnya. Niat tulus untuk melanjutkan pendidikan di sebuah perguruan tinggi di luar kotanya membuat hasrat untuk lebih sukses menggema dalam relung jiwanya, walaupun sebagian tetangganya berbisik dan terdengar oleh telinga panasnya.
“anaku saja yang pintar melanjutkan kuliah disini kok, ngapain keluar kota segala, sudah tau di kota kita mempunyai universitas yang sudah terakreditasi” sahut tetangga berisik.

Memang, di kota asalnya sudah memiliki beberapa universitas dan semuanya sudah terakreditasi, tetapi hati kecil berkata, bukan hanya mencari intisari pendidikan semata dan title sarjana saja, dirinya ingin mencari pengalaman berharga dan ingin hidup mandiri, jauh dari orang tua dan sanak keluarga.

Bintang, kini aku melanjutkan kuliah di universitas matahari, ini adalah universitas yang akan ditempuhnya selama dia berkuliah. Aku sangat berterimakasih kepada tetangganya yang pernah mengatakan “ngapain keluar kota segala, sudah tau di kota kita mempunyai universitas yang sudah terakreditasi” karena hal itu menambah semangatnya untuk berprestasi, kini prinsip hidup baru yang dijalani Bintang adalah, bagaimana dia sukses dalam pendidikan dan memperoleh wujud nyata akan impian yang ingin dia raihnya, dan mampu membahagiakan
... baca selengkapnya di Suara Bintang Terdengar Hingga ke Jepang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Wednesday, March 16, 2016

Kamar Ini Saksi Kita

Inilah sayang tempat kita berpulang
Tempat kita mensujudkan doa-doa panjang
Memang terlalu sempit ini ruang
Tapi yakinlah, sayang...
Tempat ini akan menjadi saksi kita berjuang
Membangun cinta yang kian menjulang
Di tempat ini pula
Kita berdua akan meramu cinta
Seperti manisnya kembang gula
Seperti warnanya nan mempesona
Dan aku harap kita berdua tak pernah lupa

Tuesday, March 15, 2016

Kisah Balon Merah

Kisah Balon Merah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang bapa memiliki dua orang anak. Setiap kali bila mereka memiliki waktu bebas, maka ia akan membawa kedua anaknya ke lapangan luas dan melepaskan balon-balon ke udara. Anehnya, balon-balon yang dilepaskan itu semuanya berwarna merah. Setiap kali mereka datang ke lapangan itu pasti balon merahlah yang dilepaskan.

Suatu saat sang ayah ditugaskan untuk bekerja di kota lain. Pada saat hendak meninggalkan rumah ia berpesan kepada kedua anaknya bahwa bila mereka sungguh amat merindukan kehadiran sang ayah, maka mereka hendaknya melepaskan balon merah agar ditiup angin ke langit lepas. Dan dengan melihat balon tersebut sang ayah bisa mengetahui kalau mereka sedang merindukan kehadirannya.

Ternyata kepergian sang ayah bukanlah suatu perpisahan yang singkat. Kedua anak tersebut menanti dengan penuh rindu, dan berulang kali melepaskan balon merah ke udara. Namun tetap saja tak berguna karena ayahnya yang bekerja di tempat yang jauh tak pernah mampu melihat balon yang dilepaskan tersebut.

Suatu hari, kedua anak tersebut secara sembunyi-sembunyi sekali lagi melepaskan balon merah. Para tetangga merasa begitu iba dan terharu melihat betapa besar kerinduan kedua anak tersebut untuk bertemu sang ayah. Karena itu semua tetangga la
... baca selengkapnya di Kisah Balon Merah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Ternyata Hatiku Tak Seluas Lautan


Selama aku masih menyapamu
Kamu masih dalam hatiku
Selama aku masih mengingatkanmu
Aku masih mempedulikanmu
Selama aku masih mecintaimu
Aku akan melakukan semua itu
Menyapamu, Mengingatkanmu
Dan segala inginmu
Sebisa mungkin aku penuhi mahumu
Tapi semua yang kulakukan
Selama ini engkau abaikan
Atau kau pura-pura tak merasakan
Tapi bila kelak aku tak bisa bertahan
Dengan segala tingkah yang kau lalukan
Aku akan pergi, maafkan
Ternyata hatiku belum seluas lautan
Yang mampu menampung segala kepedihan
___________________________________________
Jakarta, 15 Maret 2016 (Gion Tanaka)

Kamu Adalah Milikku

dengan kidung-kidung doa
yang kulantunkan ketika dhuha
aku ingin menjelaskan pada semesta
engkau adalah yang aku cinta
agar angin tak lagi mnyentuhmu
agar terik tak lagi menyengatmu
biar cukup aku saja yang memilikimu

-Kamu Adalah Milikku-
Jakarta, 15 Maret 2016
Gion Tanaka


Monday, March 14, 2016

Menunggangi Paradoks

Menunggangi Paradoks Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Anda ingin lebih kreatif dan tampil impresif? Kalau cuma mau impresif, mintalah gendong Rupert Murdoch, raja media dunia, News Corporation, yang pada tahun 2008 saja konon pendapatannya US$ 33 miliar. Kalau gamang dengan itu, atau malah ribet, tunggangi saja kekuatan paradoks, maka Anda akan mendapat keduanya.

Kedahsyatan paradoks terletak pada kesan pertamanya yang seakan-akan kontradiktif, tapi sesungguhnya berjalan seiring. Kalau Anda bisa menungganginya, dahsyat Anda.

Karena hakikatnya yang “terkesan kontradiktif padahal nyatanya tidak” itu, paradoks tidak langsung kasat mata. Itu pula sebabnya, paradoks biasanya hanya kita dijumpai di kedalaman pengalaman yang telah direfleksikan. Karena itu, paradoks banyak sekali ditemukan di ranah kebijaksanaan. Dalam khasanah kebijaksanaan itu, pengetahuan mengenai hal-hal yang bersifat paradoksal biasanya naik ke level wisdom. Fokus tatapan dan refleksi Anda ke arah itu akan mengasah Anda menjadi lebih kreatif, atau lebih cerdas, atau lebih “dalam dan bijak”, atau malah ketiga-tiganya.

Karena itu, kalau mau jadi kreatif dan tampil impresif saya ajak Anda untuk berpikir paradoksal. Maksud saya, kembangkan suatu pola pikir yang secara spontan melih
... baca selengkapnya di Menunggangi Paradoks Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Friday, March 11, 2016

Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1)

Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di suatu kota, tepatnya di Bandung, hidup dua orang yang bersahabat karib sekali sejak kecil, mereka adalah Joe Sandy dan Abu. Joe merupakan seseorang yang cerdas dan hidup sendiri tanpa orangtua. Sedangkan Abu adalah anak keluarga berada yang kurang beruntung karena kakinya pincang. Selain itu daya tahan tubuhnya lemah sekali. Namun persahabatan mereka tidak terhalangi oleh perbedaan itu. Keduanya sama-sama menyukai sulap. Mereka berdua sering sekali mempraktikkan trik-trik sulap bersamaan.

Suatu hari, ketika pulang ke rumahnya, Joe melihat iklan salah satu stasiun televisi swasta yang mengadakan acara “The Master.” Joe yang sangat menyukai sulap tertarik untuk mengikuti acara tersebut. Tentu ia tak melupakan sahabatnya Abu.

Dengan riang Joe mampir ke rumah Abu dan memberitahu soal acara The Master tersebut. “Ini saatnya kita menggapai mimpi kita,” kata Joe. “Menjadi pesulap professional.” Abu pun merasa gembira dan sangat tertarik. “Kapan audisinya dimulai, Joe?” tanyanya. “Minggu depan. Audisinya di Jakarta. Di Mal Emporium. Ayolah, kita harus ikut, acara ini benar-benar hebat,” kata Joe gembira.

Mendadak senyum menghilang dari wajah Abu. “Kurasa orangtuaku tidak akan mengizinkanku, Joe. Kau tahu.. mereka tidak pernah mendukung hobiku.” kata Abu. Joe memandang sahabatnya itu dengan perasaan iba. “Tapi, Abu, kau bisa mencoba membujuk mereka, kan? Mereka mau mengantarmu, kan? Ayolah… kau sudah 22 ta
... baca selengkapnya di Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Thursday, March 10, 2016

Latihan Mental yang Menyembuhkan

Latihan Mental yang Menyembuhkan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu hari saya men-terapi seorang perempuan yang berusia sekitar 61 tahun. Ibu tersebut mengeluhkan masalah pada perutnya. Setelah melalui pemeriksaan medis, dokter mengatakan bahwa ibu tersebut mengalami masalah pada kandungannya. Ibu tersebut mengalami turun kandungan. Istilah turun kandungan adalah sebuah istilah yang sering dipakai dalam masyarakat kita. Dalam dunia medis disebut prolapsus uteri, hal yang dimaksud adalah rahim mengalami penurunan akibat otot-otot penyanggah rahim telah menjadi lemah. Hal ini biasanya terjadi pada perempuan yang sudah menopause atau pada perempuan yang sering melahirkan, atau yang suka bekerja berat.

Namun bukan hal itu yang akan kita bahas lebih lanjut. Ibu tersebut datang kepada saya dan bertanya apakah hipnoterapi bisa membantu perbaikan pada kandungannya tersebut? Saya pun menjawab, insyaAllah bisa. Maka ibu itu pun masuk ke kondisi pikiran yang rileks. Kondisi pikiran yang saya maksud adalah kondisi pikiran yang mendekati kondisi tidur, namun bukan
... baca selengkapnya di Latihan Mental yang Menyembuhkan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Teknik Menulis Puisi Pemula

Cara membuat puisi yang baik, benar, dan indah sebenarnya tidak terlalu sulit. Saya akan memaparkan bagaimana cara membuat puisi yang baik, bagaimana agar puisi tersebut menjadi indah?

Namun demikian ada baiknya untuk merangkum seluruh langkah demi langkah. Sehingga dapat memudahkan Anda untuk mulai menulis puisi. Silakan klik sub-judul untuk pembahasan lebih detil.

Langkah 1
Pilih Tema Yang Diminati
Agar dapat membuat puisi yang baik dengan mudah, pilihlah tema yang paling diminati. Cirinya Anda menyukai tema tersebut, banyak informasi mengenainya, dan ada rasa senang ketika membicarakannya.

Sebagai contoh tema cinta. Dari tema cinta kita dapat memilih sub-tema lainnya, seperti sedih, bahagia, kesetiaan, sakit hati, pengorbanan, dan hal-hal yang berhubungan dengan cinta.
Carilah yang paling Anda kuasai. Misalnya tentang rindu. Jika Anda pandai mengungkapkan kerinduan, maka itulah tema yang paling pas untuk dijadikan puisi.

Langkah 2
Memilih Kata Yang Tepat
Temukan dan gunakan kata-kata yang tepat. Penggunaan kata bisa dilatih. Jika Anda tekun berlatih, pemilihan kata bukan lagi sebagai halangan.
Banyak orang yang merasa tidak cukup mampu membuat puisi yang indah hanya karena ia tidak bisa menemukan kata yang benar untuk puisinya.
Untuk mengatasi hal itu, gunakan teknik konversi: yaitu membuat berbagai versi dari kalimat yang Anda buat. Sebagai contoh kita buat kalimat lain dari "Aku mencintaimu." Inilah beberapa versi lain dari kalimat tersebut.
Ingin Kuungkapkan Cinta Ini
Betapa Indahnya Engkau Ketika Kau Tawan Cintaku
Hatiku Hanya Berpaut Padamu
Jiwaku Menyentuh Jiwamu
Makna dari berbagai kalimat di atas sebenarnya sama, yakni "Aku mencintaimu."

Langkah 3
Membangun Suasana
Langkah berikutnya dalam membuat puisi yang baik, benar, dan indah adalah dengan membangun suasana. Membuat suasana yang sesuai dapat menjadi nilai lebih dalam sebuah puisi.
Caranya bisa dengan menggunakan kata teknik sinonim, metafora dan deskriptif. Teknik sinonim yaitu dengan menemukan dan menggunakan kata-kata yang semakna. Misalnya kata bahagia bisa juga bermakna senang, riang, gembira, cerah.
Metafora yaitu dengan menyamakan kata "bahagia" dengan fenomena alam, misalnya musim bersemi, bunga-bunga mekar, wangi, cahaya cerah matahari, rembulan purnama.
Sedangkan deskriptif yaitu dengan menggambarkan atau mendefinisikan suasana yang kita ingin buat.

Langkah 4
Penuhi Dengan Perasaan
Puisi yang baik adalah puisi yang memberikan sebuah kesan tersendiri kepada pembacanya. Kesan dalam puisi terbentuk oleh perasaan para penulisnya.
Ada semacam telepati antara penyair dan pembaca. Yaitu mereka pembaca dapat merasakan apa kondisi kejiwaan si pembuat puisi tadi.
Itulah beberapa teknik dan cara membuat puisi yang baik, benar, dan indah.

Sajak Perpisahan

secangkir kopi yang aku sukai
sekarang tak bisa kunikmati
manisnya tak lagi bisa kurasakan
sebab setelah kau pergi
yang tertinggal adalah kepahitan
kenangan...
bunga yang dulu kuberikan
sempat ia bermekaran
kelopaknya sengaja pula aku cabuti
biar dia ikut merasakan
betapa sakitnya ditinggalkan
tapi akhirnya aku tersadar
perpisahan tak bisa terhindar
meski aku rangkai seribu puisi
kaupun tetap memilih pergi

#request dari salah satu follower instagram yang sedang patah hati.. Hahahaha,, terpaksa deh sore ini bergalau ria kembali merangkai puisi

Wednesday, March 9, 2016

Aku Ingin Menjadi Burung

Aku ingin menjadi burung
Biar bebas terbang
Mengajakmu mengarungi dunia bersama
Aku ingin menjadi burung
Biar bebas terbang
Saat kau berkata rindu
Aku pun segera menuju kesana
Aku ingin menjadi burung
Biar aku bebas terbang
Melintas diatas angan-anganmu
Sehingga aku tak usah menerka-nerka apa yang kau mau
Aku ingin menjadi burung
Agar pagimu tak lagi sepi
Aku ingin berkicau merdu
Menyambut duniamu tatkala pagi
Aku ingin menjadi burung
Saat kau berjalan
Di bawah terik siang
Aku akan terbang diatasmu
Agar dirimu yang cantik tetap terjaga
Sayap-sayapku memberi teduh bagi jalanmu
Aku ingin menjadi burung
Ketika senja datang
Ketika kau sudah letih berjalan
Biar aku yang terbang
Membawa tubuhmu pulang
Aku tahu lelahmu menjalani kehidupan
Ketika malam menjelang
Sayapku yang akan mendekapmu
Usah kau rasakan dingin yang menusuk tulang
Aku ingin menjadi burung
Aku ingin menjadi pelindung
Untukmu sayang....

Pedang Kehidupan

Pedang Kehidupan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Bocah itu bernama Kochi, hanya Kochi. Banyak orang mengalamatkan pertanyaan prihal nama itu. Kochi membisu. Mana sempat ia bersapa apa lagi bertanya prihal asal-usul namanya, orang tuanya saja ia tidak ingat. Sekelebat ingatan yang berhubungan dengan orang tuanya hanyalah tentamg sapuan angin. Malam itu, orang tua Kochi bertranformasi menjadi angin. Bebas. Terbang. Terbenam. Ayahnya, seorang pendekar pedang hebat. Begitu pula Kochi. Sejak usia belia ia telah berusaha mempertajam indranya untuk menebas. Menebas semua termasuk rasa rindu akan pelukan Ibu yang tak pernah ia rasa dalam ingatan.

Kochi berlatih dengan seorang guru, guru Ching. Guru Ching sudah uzur. Sebentar lagi nyawanya akan lapuk di makan lumut akhirat. Lumut akhirat itu hebat. Lebih hebat dari lumut apapun. Tapi, lumut biasapun hebat. Batu raksasa dibinasakan dengan perlahan. Akan tetapi, lumut akhirat jauh lebih hebat. Nyawa yang di buat dari unsur tak terkenali bisa dihancurkan dengan akarnya.
“Bagaimana lumut itu hidup?”
“Sesuatu yang kau sebut dosa.” Jawab guru Ching singkat.

Usia uzurnya sedikit membendung ketajaman pedang guru Ching. Lumut akhirat yang pernah di tebasnya beberapa kali kini bersarang di tubuh rentanya. Koc
... baca selengkapnya di Pedang Kehidupan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Tuesday, March 8, 2016

Sajak Untuk Ibu

Bu, yang membuat gelap bukan gerhana
Tapi bila cintamu berjeda
Mungkin aku binasa
Karena setiap airmata yang kubuat pecah dari matamu yang indah
Bagiku itulah sebesar-besarnya musibah
Tapi engkau selalu tabah
Aku tak tahu hatimu terbuat dari apa
Seandainya aku bisa meminjam sebentar
Biar aku belajar arti sabar
Bu, darimu aku mengerti
Bahwa aku tak pernah sendirian
Doa-doamu hadir menjadi teman
Menjadi penerang saat aku berjalan di kegelapan
Bu, maafkan saya
Engkau menghadiahkan aku cinta
Sedang sering aku membalasnya dengan airmata

Sunday, March 6, 2016

Bagaikan Pelangi Setelah Hujan

Bagaikan Pelangi Setelah Hujan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sore hari, ketika aku pulang dari mengajar les, aku melihat sebuah perjuangan hidup seorang bapak tua yang mendorong gerobak dagangannya yang berisi jagung rebus. Aku terus melihat bapak itu merapikan jagung-jagung rebusnya yang sudah masak. Tetes peluh bapak itu pun terlihat. Taukah sobat, apa yang aku bayangkan? Aku membayangkan jika bapak itu adalah papa ku. Mendorong kesana kemari gerobak dagangannya demi mencari rezeki untuk anak dan istrinya.

Sekejap bayangan itu membuat ku sedih, betapa besarnya semangat bapak tersebut untuk membahagiakan keluarganya. Di tengah lamunan ku ini, tak terasa gerimis datang dan kini semakin deras menjadi hujan besar yang menerpa tubuh ku, sehingga aku menjadi basah kuyup. Aku mencari tempat berteduh di sebuah halaman toko milik orang lain. Aku melihat bapak tadi sedang terburu-buru mendorong gerobaknya untuk dapat berteduh. Kini bapak itu berteduh tepat di samping ku. Ku lihat kembali tubuh bapak tersebut yang sudah tua dan keriput. Ku lirik jagung-jagung yang masih menggunung di gerobaknya. Ya Tuhan, aku tau hujan ini adalah rezeki dari mu, namun berilah petunjuk mu agar bapak ini bisa mencari rezekinya. Ya Tuhan bantulah bapak ini ya Tuhan.

Tidak berapa lama kemudian bapak itu melirik ku yang kedi
... baca selengkapnya di Bagaikan Pelangi Setelah Hujan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Aku Membenci Senja


semenjak ketiadaanmu disini
aku tak lagi menyukai senja
entah kenapa
sebab langit yang merah saga
sudah serupa luka yang menganga
perih...
apalagi bila senja diguyur hujan
perihal kesedihan tentang kenangan
seperti dilipat gandakan
aku mencoba bertahan
aku sendirian
menelan setiap kenyataan atas kedustaan
bahkan aku sering mendoa
semoga petang segera datang
biar bayang - bayangmu hilang
tenggelam bersama surya terbenam
dan cinta yang dulu menyala-nyala
ikut pula padam

Gion Tanaka
Jakarta, 6 Maret 2016