Sunday, February 26, 2017

Wanayasa, Setelah Hujan Reda

Wanayasa setelah hujan reda, kabut tipis perlahan merendah, di senja yang sunyi seseorang merayakan sepi . Tapi ingatlah kekasih, sebelum bahagia moksa, aku masih beruntung. Telah aku kekalkan segala kenangan tentangmu pada rangkaian puisi meski kini harus berubah jadi air mata. Kepergianmu adalah bait-bait nyeri yang kini tengah aku rasakan. Meski hari ini sudah bulan kesekian semenjak ketiadaanmu, aku masih begitu jelas mengingat senyummu, mengingat kota-kota yang peenah kita singgahi. Di kedai ini, biarlah musim mencatat tentang kesetiaan seseorang yang telah ditinggalkan. Aku.

No comments:

Post a Comment