Wednesday, February 22, 2017

Di Kota itu Rindu bermuara

Di kota itu segala rindu bermuara.Rindu ketika menikmati senja dengan kabut tebal yang turun perlahan dari puncak lawu. Rindu ketika kakj tetap meminta berpijak pada satu tempat sembari menatap birunya Telaga Sarangan, sedang hawa dingin semakin menyerang. Dan rindu teramat kepada satu wanita di sana yang begitu setia mendengar cerita-cerita tanpa pernah berkata bosan. Rindu akan masakan-masakannya, serasa memanggil-manggil untuk segera pulang. Rindu kepada sosok pria yang begitu gigihnya berjuang demi anak-anaknya. Rindu pada suara-suara cericit burung di sekitar rumah yang masih bisa kita dengar setiap hari, rindu akan kokok ayam setiap pagi. Rindu akan segala yang ada disana...

No comments:

Post a Comment