Saturday, April 9, 2016

Hatimu Adalah Rumah Yang Paling Nyaman


Aduhai adindaku, matahari telah pulang keperaduannya. Sedang aku masih pada kebimbangan akan kemana arah tujuan. Langkah kaki ini sudah letih menuju hatimu, tapi selalu saja di depanku banyak pertanyaan apakah kedatanganku adalah hal yang paling kamu dambakan.
Aduhai wanitaku, sungguh sebentar lagi hari beranjak malam. Apa kamu tega membiarkan aku di luar sendirian. Berkali-kali kuketuk pintu hatimu, jangankan untuk masuk jawaban saja tak pernah aku dapatkan.
Apa kamu akan membiarkan aku pergi lagi, padahal sudah teramat jauh langkah kaki yang aku tempuh untuk mencarimu. Apakah kamu akan membiarkan kapal ini berlayar kembali, apa tak iba melihat nahkoda yang kelelahan ini. Mohon ijinkan aku berlabuh di hatimu.
Katamu kamu takut kecewa. Kamu takut aku jadikan dirimu sebagai dermaga. Bila lelahku sudah hilang akupun akan pergi menghilang. Lalu bagaimana kamu tau akan pergi sayang, sedangkan kamu tak pernah memberinya kesempatan.
Sayang, percayalah padaku. Sejauh apapun nanti kakiku melangkah, bila kamu sudah menjadikan hatimu sebagai rumahku yang paling nyaman, alasan apalagi yang membuatku tak ingin pulang.

Jakarta , 9 April 2016
Gion Tanaka

No comments:

Post a Comment